Search This Blog

Monday, January 2, 2012

Perbandingan File sistem Windows (FAT32 DAN NTFS) Dan File sistem Linux ( Ext2, Ext3, Swap, ReiserFS )

Kinerja dan kemampuan FAT 32 NTFS Kesimpulan
Kecepatan akses Pada FAT32, proses pengaksesan file akan jauh lebih lambat jika file terfragmentasi dan bagian-bagiannya tersebar berjauhan dalam disk.
Dalam pencarian free cluster, FAT melakukan pemeriksaan pada tabel FAT untuk menemukan free cluster
NTFS dapat mengakses file dengan cepat karena NTFS menyimpan data atribut dalam MFT, namun jika file terfragmentasi menjadi banyak bagian, maka perpindahan head dari disk akan memperlambat pengaksesan.

Pada NTFS satu cluster direpresentasikan dengan 1 bit, sehingga NTFS membutuhkan waktu yang jauh lebih sedikit untuk menemukan free space dibandingkan dengan FAT32.
Secara umum NTFS mempunyai kecepatan akses file yang lebih baik daripada FAT32.
Ukuran partisi dan banyak file FAT32 mempunyai ukuran maksimum file sebesar 4 gigabytes.
FAT32 mempunyai batas maksimum jumlah cluster sebanyak 268.435.456 cluster dalam satu partisi,
NTFS memiliki ukuran maksimum file yang hampir tidak terbatas, terbatas sampai sebesar ukuran partisi
NTFS jumlah cluster maksimumnya hampir tidak terbatas.
Struktur direktori NTFS lebih efektif
kecepatan NTFS jauh lebih cepat
kecepatan NTFS jauh lebih cepat daripada FAT32.
Keamanan Data FAT32 tidak memiliki metode untuk melakukan perbaikan dan pemulihan data, sehingga sistem ini rentan terhadap kerusakan. NTFS memiliki built-in security, yang memungkinkan untuk mengatur permission dari masing-masing file maupun direktori. NTFS sangat baik untuk komputer yang berbasis network.
Daya tahan FAT32 tidak memiliki metode untuk melakukan perbaikan dan pemulihan data, sehingga sistem ini rentan terhadap kerusakan. NTFS menggunakan standart transaction logging, sehingga pemulihan terhadap kesalahan yang tidak diinginkan dapat dilakukan dengan mudah. NTFS lebih unggul dari FAT32 dalam hal daya tahan dan keamanan data.
Efisiensi penggunaan disk space Penggunaan disk space pada FAT 32 lebih boros Penggunaan disk space pada NTFS lebih hemat karena NTFS menggunakan ukuran cluster yang lebih kecil. Ukuran cluster yang kecil membuat disk space yang terbuang lebih sedikit.
Kecocokan dengan file sistem lain Partisi yang menggunakan FAT32 dapat diakses oleh partisi lain baik yang menggunakan FAT32 maupun NTFS. Pertisi yang menggunakan NTFS hanya dapat diakses oleh partisi lain yang juga menggunakan NTFS.
Partisi yang menggunakan NTFS tidak dapat dibaca oleh partisi yang menggunakan FAT.
FAT32 lebih compatible, baik dengan FAT32 sendiri maupun NTFS.


PERBANDINGAN FILE SISTEM LINUX ( Ext2, Ext3, Swap, ReiserFS )
Ext2 Ext3 Swap ReiserFS
1.Ext 2 memiliki konsep block, inode, dan directory. Serta memiliki ruang kosong untuk Access Control Lists (ACLs), fragment, undeletion, dan compression walaupun fungsi-fungsi tersebut belum diimplementasikan (terdapat melalui patch terpisah).
2.Ext2 memiliki banyak kemiripan dengan filesystem asli Unix.
3.File system ini juga di implementasikan di sistem operasi lain seperti: NetBSD, FreeBSD, GNU HURD, Windows 95/98/NT, OS/2, dan RISC OS.
1.EXT3 file sistem EXT3 adalah peningkatan dari EXT2 file sistem.
2. Mudah dilakukan migrasiKita dapat berpindah dari EXT2 ke sistem EXT3 tanpa melakukan format ulang
3. KecepatanDaripada menulis data lebih dari sekali, EXT3 mempunyai throughput yang lebih besar daripada EXT2 karena EXT3 memaksimalkan pergerakan head hard disk. Kita bisa memilih tiga jurnal mode untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas data tidak terjamin.
4. Integritas dataEXT3 menjamin adanya integritas data setelah terjadi kerusakan atau “unclean shutdown”. EXT3 memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.
5. . EXT3 hanya dicek bila ada kerusakan hardware seperti kerusakan hard disk, tetapi kejadian ini sangat jarang
1.Swap bukan bagian dari file system Linux, melainkan partisi yang dibuat pada hard disk dan digunakan sebagai virtual memory.
2.Swap digunakan apabila (memory fisik) yang ada pada komputer telah digunakan secara maksimun, maka swap akan digunakan untuk menampung memori tambahan.
3.Swap tidak boleh digunakan untuk data.
4. untuk partisi swap dibuat 2x dari memory computer, jadi misalnya ram komputer 512 mb maka swapnya harus dibuat 1GB atau 1024mb.
1.Reiser file sistem memiliki jurnal yang cepat. Ciri-cirinya mirip EXT3 file sistem.
2.Reiser file sistem dibuat berdasarkan balance tree yang cepat. Balance tree unggul dalam hal kinerja, dengan algoritma yang lebih rumit.
3.Reiser file sistem lebih efisien dalam pemenfaatan ruang disk. Jika kita menulis file 100 bytes, hanya ditempatkan dalam satu blok. Sementara file sistem lain menempatkannya dalam 100 blok.
4.Reiser file sistem tidak memiliki pengalokasian yang tetap untuk inode.
5.Resier file sistem dapat menghemat disk sampai dengan 6%.
 


Merecovery Data Dengan Recuva



Beberapa yang menjadi kelebihannya : Mudah, Cepat, murah(gratis), Ringan, Akurat.
Kelemahannya : tidak dapat mengembalikan data sepenuhnya.

Mudah
Saat software ini pertama kali dijalankan, yang tampil adalah wizard yang memudahkan penggunanya ketika mau mengembalikan datanya yang rusak. Jendela pertama berisi ucapan selamat datang. Bila sudah cukup merasa tersanjung dengan ucapan itu, tekan next saja atau bila tidak ingin mengikuti wizard itu, tekan saja cancel, maka jendela utama recuva akan tampil. Keseluruhan, ada 4 jendela wizard yang harus dilewati untuk memulai merecover. Di jendela-jendela itu recuva menanyakan detail spesifik mengenai file yang ingin di recover.


Apabila pada saat tampil jendela selamat datang kita menekan cancel, akan terbuka jendela utama Recuva, tanpa wizard. Disini pun pengguna akan dimudahkan, untuk memulai recovering, tinggal pilih drive yang diinginkan, kemudian tekan scan. Tunggu scan hingga selesai. Setelah selesai, tinggal centang file hilang yang berhasil di temukan Recuva, dan recover.
Memang disini saya tidak menjelaskan detail soal penggunaan Recuva, karena selain penggunaannya relatif mudah, tipe artikel ini juga bukanlah tutorial tapi review, jadi wajar saja….

jendela utama Recuva


Cepat
Nah…ini yang saya suka dari Recuva. Sebelum mengenal Recuva, saya sudah banyak mencoba software recovery lain. Rata-rata software itu kinerjanya relatif lambat, baik saat recovery ataupun saat scanning. Tapi recover dengan Recuva, jreng…tiba-tiba saja sudah selesai.
Pada saat saya coba, Recuva mencatat waktu 15 detik pada saat scanning flashdisk saya yang berkapasitas 2 GB, scanning dilakukan pada mode biasa bukan pada mode deep scan. Hasil scanning tersebut ditemukan 4521 file dengan berbagai kondisi . Sedangkan pada kondisi deep scan membutuhkan waktu sekitar 4 menit, jumlah file yang ditemukan sebanyak 4852 file.
Pada proses recovering, dari uji coba merecover beberapa file yang berbeda menunjukan adanya variasi kecepatan yang signifikan. Saat di coba melakukan recover file berukuran 50 MB dengan kondisi poor, membutuhkan waktu 26 detik atau sekitar 2 MB/s . Kemudian saat di coba merecover file berukuran 6 MB hanya membutuhkan waktu 1 detik. Saat di coba di file lainnya, ternyata hasilnya berbeda-beda. Namun kebanyakan proses recovering memiliki kecepatan kira-kira 2 MB/s. Semua itu tergantung dari kondisi dan letak file, kemampuan komputer serta jenis medianya.

Waktu yang dibutuhkan....3 file itu totalnya sekitar 10 MB


Murah
Ya…software ini sifatnya freeware…alias GRATIS

Ringan
Oke…mungkin dalam hal ini sifatnya relatif. Bisa saja di komputer saya Recuva berjalan dengan ringannya, tapi di komputer lain yang sudah waktunya pensiun Recuva berjalan dengan sangat lambat, hingga perlu direstart berkali-kali.
Tapi memang catatan mengenai konsumsi memory dan processor dari Task Manager tidak menunjukan Recuva sebagai software yang rakus. Konsumsi memory Recuva pada saat idle hanya sekitar 1 MB, sedangkan saat proses scanning, konsumsi memory melonjak hingga 50 MB. Tapi setelah selesai scanning, penggunaan memory kembali menurun.

Akurat
Dalam hal ini, Informasi yang disediakan Recuva mengenai informasi file yang ditemukan sangat lengkap, dan inilah yang membuat Recuva akurat. Informasi tersebut mengenai kondisi file, apakah masih bagus, buruk, sangat buruk atau malah sudah wassalam alias sudah tidak bisa diselamatkan sama sekali. Selain itu, yang membuat Recuva semakin akurat , ada informasi mengenai file mana yang telah menimpa file yang hendak di recovery. File yang menimpa itulah yang membuat file yang sudah dihapus sulit di recover dengan sempurna.

Informasi mengenai kondisi file yang terhapus, lengkap dengan alasannya
Selain mode scanning biasa, ada juga mode deep scan. Proses scanningnya jauh lebih lama dari mode biasa. Mengenai mekanisme kerjanya, jangan tanya saya, coba hubungi saja pembuatnya. Yang jelas, pada mode deep scan banyak file yang sebelumnya tidak ditemukan pada mode biasa berhasil di temukan saat deep scan. File yang ditemukan di mode deep scan umumnya berada dalam kondisi bagus dan dapat direcover dengan sempurna.

Kekurangan RECUVA
freeware ini memiliki keterbatasan dalam fungsi penyelamatan data, kadang-kadang, tidak dapat menyelamatkan semua file dan memulihkan mereka sepenuhnya karena software ini memang gratis dan bisa dimiliki oleh siapapun.

lebih detail dari isi blog ini silahkan klik disini

Related Post By Dimas Blog's



2 comments:

Pak Judin Reply Comment said...

ramenya :)

Anonymous Reply Comment said...

sangat detail..thanks

Post a Comment

Powered by Blogger.

TUKER LINK

Post Terakhir

Followers

Popular Posts

blog TKJ2

Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net 1 2 3 ”>